Angka-angka statistik dan grafik yang saya sajikan di situs ini setiap hari mungkin tidak berarti apa-apa bagi kita, sampai kita melihat dampaknya pada keuangan kita sendiri. Tetapi begitu kita sendiri yang menjadi korban, reaksi spontan kita tentu ingin mempertahankan harta (nilai harta) tersebut. Bahkan dalam suatu Hadits panjang dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda bahwa mati dalam mempertahankan harta kitapun insyaAllah kita sahid.Mengapa sebagian besar kita tidak menyadari bahwa harta kita – harta umat Islam Indonesia dan dunia lagi terjarah ?*. Ini karena kita menggunakan timbangan yang rusak untuk menimbang harta kita – yaitu uang fiat baik itu Rupiah, Dollar maupun mata uang kertas lainnya. Dengan timbangan atau alat ukur yang rusak tersebut, kita tidak bisa melihat nilai sebenarnya dari kekayaan kita - kita hanya tertipu oleh angka-angka yang semakin lama semakin besar tetapi tidak memiliki daya beli atau nilai tukar yang sesungguhnya.
Nah sekarang marilah kita lihat contoh-contoh angka dan grafik berikut untuk melihat mana timbangan yang seharusnya kita pakai dalam menilai dan mempertahankan harta umat ini.
Anggap kita memiliki tabungan Rp 2.46 juta tahun 2000, Apabila kita tukar dengan US$ uang tersebut menjadi US$ 350. dan apabila kita tukar Dinar pada saat itu menjadi 10 Dinar. Jadi uang Rp 2.46 juta tahun 2000 setara dengan US$ 350 dan setara pula dengan 10 Dinar.
Sekarang asumsikan uang kita di tabung di Bank Syariah (kalau non syariah – sudah no question – haram bunganya berdasarkan fatwa MUI) dengan bagi hasil rata-rata 7 %, maka uang tersebut saat ini menjadi Rp 3.95 juta. Apabila ditabung dengan tabungan Dollar di bank syariah yang sama dengan bagi hasil rata-rata 3 %, kemudian uang Dollarnya sekarang ditukar ke Rupiah lagi maka uang kita yang di tabungan Dollar tadi menjadi Rp 4.05 juta. Dari sini mungkin kita senang bahwa uang kita telah tumbuh total 61% (tabungan Rupiah) dan 65% (tabungan Dollar) selama jangka waktu 8 tahun ini. Tapi tunggu dulu – seandainya uang tersebut kita belikan Dinar dan sekarang kita tukar ke Rupiah maka uang tersebut menjadi Rp 10.90 juta atau tumbuh total Rp 343% !. Lihat grafik berikut untuk melihat uang kita apabila ditimbang dalam Rupiah.
Nah sekarang marilah kita lihat contoh-contoh angka dan grafik berikut untuk melihat mana timbangan yang seharusnya kita pakai dalam menilai dan mempertahankan harta umat ini.
Anggap kita memiliki tabungan Rp 2.46 juta tahun 2000, Apabila kita tukar dengan US$ uang tersebut menjadi US$ 350. dan apabila kita tukar Dinar pada saat itu menjadi 10 Dinar. Jadi uang Rp 2.46 juta tahun 2000 setara dengan US$ 350 dan setara pula dengan 10 Dinar.
Sekarang asumsikan uang kita di tabung di Bank Syariah (kalau non syariah – sudah no question – haram bunganya berdasarkan fatwa MUI) dengan bagi hasil rata-rata 7 %, maka uang tersebut saat ini menjadi Rp 3.95 juta. Apabila ditabung dengan tabungan Dollar di bank syariah yang sama dengan bagi hasil rata-rata 3 %, kemudian uang Dollarnya sekarang ditukar ke Rupiah lagi maka uang kita yang di tabungan Dollar tadi menjadi Rp 4.05 juta. Dari sini mungkin kita senang bahwa uang kita telah tumbuh total 61% (tabungan Rupiah) dan 65% (tabungan Dollar) selama jangka waktu 8 tahun ini. Tapi tunggu dulu – seandainya uang tersebut kita belikan Dinar dan sekarang kita tukar ke Rupiah maka uang tersebut menjadi Rp 10.90 juta atau tumbuh total Rp 343% !. Lihat grafik berikut untuk melihat uang kita apabila ditimbang dalam Rupiah.
Kita bisa melakukan exercise yang sama dengan menggunakan mata uang Dollar sebagai referensi atau timbangannya. Hasilnya akan seperti grafik dibawah ini.
Sekarang coba kita gunakan referensi atau timbangan yang adil yang menjadi bagian dari syariat Islam ini yaitu Dinar. Uang kita yang tahun 2000 nilainya setara 10 Dinar, apabila selama 8 tahun terakhir kita pertahankan dalam tabungan Rupiah kemudian baru sekarang kita tukar ke Dinar– meskipun dalam nilai Rupiah telah naik 61% - maka dalam Dinar uang tersebut tinggal 3.62 Dinar atau menyusut 64%. Demikian pula seandainya kita simpan di tabungan US$, meskipun nilainya tumbuh 65% - ternyata dalam Dinar tinggal 3.72 Dinar saja atau menyusut 63% !.
Dari grafik-grafik tersebut sekarang tergantung kita sendiri - apakah kita akan terus merelakan harta hasil kerja keras kita terus tergerus nilainya oleh timbangan yang rusak yang bernama uang kertas...?. Wallahu a'lam bis showab.
Note : *Sebenarnya bukan hanya harta umat Islam yang terjarah oleh rezim uang kertas, masyarakat seluruh dunia juga terjarah. Sebagian masyarakat di Amerika-pun menyadari hal ini; Kalau tertarik Anda bisa lihat situs mereka di www.gata.org (Gold Anti Trust Action Committee) dan www.fame.org (Foundation of Advance Monetary Education)
Note : *Sebenarnya bukan hanya harta umat Islam yang terjarah oleh rezim uang kertas, masyarakat seluruh dunia juga terjarah. Sebagian masyarakat di Amerika-pun menyadari hal ini; Kalau tertarik Anda bisa lihat situs mereka di www.gata.org (Gold Anti Trust Action Committee) dan www.fame.org (Foundation of Advance Monetary Education)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.