Oleh Muhaimin Iqbal
Sampai pertengahan tahun 2010 ini, Indonesia menduduki nomor urut ketiga dalam pengguna facebook dunia dengan jumlah pengguna 25.9 juta orang. Hanya sedikit dibawah nomor urut kedua yaitu Inggris dengan jumlah pengguna 26.5 juta. Nomor satu tentu Amerika sendiri yang mencapai 125.9 juta pengguna. Dengan jumlah tersebut Indonesia berkontribusi kurang lebih 6 % dari seluruh pengguna facebook dunia yang mencapai 428.5 juta. Apa makna dari angka-angka tersebut sesungguhnya ?. Bahwa tanpa kita sadari Indonesia telah menjadi pasar era teknologi informasi yang amat sangat besar – yang boleh dibilang nomor 3 terbesar di dunia bila kita gunakan jumlah pengguna facebook sebagai tolok ukur atau benchmaker-nya.
Pasar adalah tempat berputarnya uang, tempat bertemunya penjual dan pembeli. Lantas siapa yang mendapat manfaat dari adanya sebuah pasar ?, ya tentu yang mengendalikan pasar itu. Itulah sebabnya Rasulullah SAW-pun mengajari kita umatnya untuk membangun dan mengendalikan pasar ini.
Mungkin Anda berpikir bahwa toh selama ini gratis menggunakan situs seperti facebook ini, jadi seolah mereka tidak menjadikan kita-kita pasarnya. Secara individu memang tidak secara langsung mereka mengambil uang dari kita. Tetapi secara kolektif , penduduk negeri ini berkontribusi sangat besar pada pendapatan facebook.
Situs seperi facebook, income mereka mereka adalah dari iklan. Maka jumlah pengguna menjadi modal utama yang menentukan berapa banyak mereka akan mendapatkan income-nya. Pendapatan mereka tahun ini akan mencapai lebih dari US$ 1 Milyar atau sekitar Rp 9 trilyun. Bila dianggap rata-rata kontribusi jumlah pengunjung sama dengan kontribusi pendapatan iklan, maka pengguna facebook di Indonesia berkontribusi sekitar Rp 54 Milyar pada pendapatan mereka.
Kecilkah jumlah ini ? mungkin memang tidak terlalu besar bila kita hanya melihat facebook yang memanfaatkan kita sebagai pasarnya. Tetapi diluar itu kan masih ada google, yahoo dan berbagai situs besar lainnya yang tanpa kita sadari juga menyedot uang keluar dari negeri ini dengan kecanggihan business model mereka.
Lantas dengan demikian apakah kita tidak perlu menggunakan facebook, google, yahoo dlsb ?. tidak harus juga demikian, karena bagaimanapun kita juga ikut mendapatkan manfaat dari kreatifitas mereka ini. Namun yang ingin saya tekankan disini adalah mengapa mesin-mesin penyedot uang nan canggih seperti facebook, google, yahoo dlsb. tersebut tidak atau belum lahir di negeri ini.
Saya ingin mendorong anak-anak muda yang cerdas dan kreatif di negeri ini untuk mengambil peran lebih dalam perebutan pasar di era teknologi informasi yang selama ini masih di dominasi oleh pemain-pemain seperti facebook, google, yahoo dlsb. Saya sendiri mungkin sudah tidak ‘nyandak’ (tidak sampai) dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, namun karena lebih dahulu dan lebih lama terjun di dunia bisnis dan investasi – insyaAllah saya bisa berkontribusi dalam ikut memberikan visi yang terkait dengan pasar di era informasi ini.
Bila Anda adalah anak muda yang cerdas, penuh ide dan menguasai teknologi informasi – kami mengundang Anda untuk menyampaikan ide-ide Anda; agar sekian tahun dari sekarang lahir bisnis-bisnis kreatif sekaliber google, facebook dlsb. Agar pasar di era informasi ini menjadi milik kita, agar kita bisa meyedot uang-uang dunia masuk ke negeri ini tanpa mereka sadari dan bukan sebaliknya seperti yang terjadi selama ini.
Tertarik ?, silahkan hubungi kami di menu kontak situs ini.
Pasar adalah tempat berputarnya uang, tempat bertemunya penjual dan pembeli. Lantas siapa yang mendapat manfaat dari adanya sebuah pasar ?, ya tentu yang mengendalikan pasar itu. Itulah sebabnya Rasulullah SAW-pun mengajari kita umatnya untuk membangun dan mengendalikan pasar ini.
Mungkin Anda berpikir bahwa toh selama ini gratis menggunakan situs seperti facebook ini, jadi seolah mereka tidak menjadikan kita-kita pasarnya. Secara individu memang tidak secara langsung mereka mengambil uang dari kita. Tetapi secara kolektif , penduduk negeri ini berkontribusi sangat besar pada pendapatan facebook.
Situs seperi facebook, income mereka mereka adalah dari iklan. Maka jumlah pengguna menjadi modal utama yang menentukan berapa banyak mereka akan mendapatkan income-nya. Pendapatan mereka tahun ini akan mencapai lebih dari US$ 1 Milyar atau sekitar Rp 9 trilyun. Bila dianggap rata-rata kontribusi jumlah pengunjung sama dengan kontribusi pendapatan iklan, maka pengguna facebook di Indonesia berkontribusi sekitar Rp 54 Milyar pada pendapatan mereka.
Kecilkah jumlah ini ? mungkin memang tidak terlalu besar bila kita hanya melihat facebook yang memanfaatkan kita sebagai pasarnya. Tetapi diluar itu kan masih ada google, yahoo dan berbagai situs besar lainnya yang tanpa kita sadari juga menyedot uang keluar dari negeri ini dengan kecanggihan business model mereka.
Lantas dengan demikian apakah kita tidak perlu menggunakan facebook, google, yahoo dlsb ?. tidak harus juga demikian, karena bagaimanapun kita juga ikut mendapatkan manfaat dari kreatifitas mereka ini. Namun yang ingin saya tekankan disini adalah mengapa mesin-mesin penyedot uang nan canggih seperti facebook, google, yahoo dlsb. tersebut tidak atau belum lahir di negeri ini.
Saya ingin mendorong anak-anak muda yang cerdas dan kreatif di negeri ini untuk mengambil peran lebih dalam perebutan pasar di era teknologi informasi yang selama ini masih di dominasi oleh pemain-pemain seperti facebook, google, yahoo dlsb. Saya sendiri mungkin sudah tidak ‘nyandak’ (tidak sampai) dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, namun karena lebih dahulu dan lebih lama terjun di dunia bisnis dan investasi – insyaAllah saya bisa berkontribusi dalam ikut memberikan visi yang terkait dengan pasar di era informasi ini.
Bila Anda adalah anak muda yang cerdas, penuh ide dan menguasai teknologi informasi – kami mengundang Anda untuk menyampaikan ide-ide Anda; agar sekian tahun dari sekarang lahir bisnis-bisnis kreatif sekaliber google, facebook dlsb. Agar pasar di era informasi ini menjadi milik kita, agar kita bisa meyedot uang-uang dunia masuk ke negeri ini tanpa mereka sadari dan bukan sebaliknya seperti yang terjadi selama ini.
Tertarik ?, silahkan hubungi kami di menu kontak situs ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.